Senin, 06 Mei 2013

materi Ke-NU-an kelas 9




RINGKASAN MATERI

Ke – NU – an



UNTUK KELAS IX
SEMESTER GANJIL


Oleh
SEKH SUBAKIR, S.Pd. M.Pd.I

BAB I
SEJARAH TIMBULNYA FIRQOH - FIRQOH DALAM ISLAM

Setelah rosululloh wafat, kepemimpinan umat Islam dipegang oleh khulafaurrosyidin, yaitu :
1. Abu Bakar Assidiq
2. Umar bin Khottob
3. Usman bin Affan
4. Ali bin Abi Tholib
Ketika kholifah Usman bin affan wafat terjadilah terjadilah penuntutan atas tebunuhnya Usman bin Affan oleh Muawiyah bin Abi Shofyan sehingga terjadilah perang siffin. Dalam perang siffin semula muawiyah hampir kalah kemudian atas usul ‘Amr bin Ash diadakanlah gencatan senjata yang terkenal dengan nama tahkim disebuah tempat bernama Daumatul Jandal. Pihak Ali diwakili oleh abu musa al asyari. Dalam perundingan tersebut pihak Ali ditipu dan ahirnya kalah sehingga Ali bin Abi Tholib turun dari jabatan Kholifah sehingga dalam barisan Ali terjadi perpecahan, kelompok yang setuju dengan gencatan senjata disebut SYI’AH dan kelompok yang menolaknya disebut KHOWARIJ.
Secara umum timbulnya firqoh (golongan/perpecahan) dalam islam disebabkan oleh :
1. Fanatik kesukuan dan ke araban
2. Perebutan jabatan khilafah
3. Hubungan umat Islam dengan pemeluk agama lain
4. Penerjemahan buku-buku filsafat Yunani
5. Membicarakan hal-hal yang rumit rumit
6. Adanya penafsiran ayat-ayat mutasyabbihat (ayat yang samar maknanya)
BAB II
TOKOH – TOKOH DAN AJARAN – AJARAN
FIRQOH DALAM ISLAM

1. Khowarij
Golongan Khowarij pafa awalnya adalah pengikut Ali bin Abi Tholib yang tidak setuju dengan adanya tahkim dan menyatakan keluar dari barisan Ali lalu merekaa berkumpul disebuah tempat bernama Harura dan mengangkat pemimpin yang bernama Abdulloh bin Abdul Wahab Arrosyabi.
Ajaran ajaran khowarij
a. Pelaku dosa besar adalah kafir
b. Selain orang khowarij boleh diperangi
c. Orang yang berbuat baik wajib masuk surge
d. Al Quran adalah makhluk
e. Manusia bebas menentukan perbuatannya tanpa campur tangan Allah
f. Memalingkan makna ayat mutasyabbihaat
g. Orang yang tidak mengerjakan rukun islam adalah kafir

2. Syi’ah
Syiah adalah para pengikut Ali bin Abi Tholib secara membabi buta.
Golongan syiah kemudian pecah menjadi beberapa golangan antara lain :
a. Syiah zaidiyah
b. Syiah Imamiyah
c. Syiah Ismailiyah
Ajaran-ajaran Syiah
a. Pengganti Rosululloh adalah Ali bin Abi Tholib
b. Jabatan pengganti Nabi SAW bergelar Imam
c. Para imam mendapat wahyu
d. Tidak menerima ijmak dan qiyas
3. Jabariyah
Tokohnya :
a. Ja’d bin Dirham
b. Jaham bin Shofwan

Ajaran – ajaran jabariyah
1. Semua perbuatan manusia ditentukan Allah
2. Surga dan neraka adalah kekal
3. Iman hanya membenarkan dalam hati
4. Kalam Allah adalah makhluk
5. Allah tidak dapat dilihat disurga
4. Qodariyah
Qadariyah pertama sekali dimunculkan oleh Ma’bad Al-jauhani dan Ghailan Ad-Dimasyqy. Ma’bad adalah seorang tabi’i yang dapat dipercaya dan pernah berguru pada Hasan Al-basri. Adapun Ghailan adalah seorang orator berasal dari damaskus dan ayahnya menjadi maula usman bin Affan.
Ajaran – ajaran Qodariyah
1. Manusia bebas menentukan perbuatannya sendiri
2. Perbuatan baik berhak mendapat pahala
3. Takdir hanyalah ketentuan Allah sejak zaman azali


5. Muktazilah
Tokoh-tokoh aliran mu’tazilah
1. Washil bin atha’
Pokok-pokok pikiran teologis washil bin Atha’ dapat disimpulkan kepada tiga hal yang penting diantaranya : a) tentang seorang muslim yang melakukan dosa besar.b) kekuasaan berbuat atau berkehendak bagi manusia (Free will) c) tentang sifat tuhan.
2. Abu Huzail Al-Allaf
Beliau merupakan generasi kedua dari aliran mu’tazilah yang menyusun dasar-dasar faham mu’tazilah yang lima (At-Tauhid, Al-‘Adl, Al-Wa’d Wa-Al-Wai’d, Al-Manzilah Bain Al-Manzilatain, Amar Makruf dan Nahi munkar).
3. Al-Nazzam
4. Al-Jubba’i
Pokok-Pokok ajaran mu’tazilah
1) At-Tauhid (Keesaan allah)
a) Menafikan sifat-sifat allah.
b) Al-Qur’an adalah makhluk.
c) Allah tidak dapat dilihat dengan mata.
d) Berbeda dengan makhluknya (Mukhalafatuhu lilhawadist)
2) Al-‘Adl (keadilan tuhan)
jika manusia melakukan kejahatan, berarti manusia itu sendirilah yang menghendaki hal tersebut
3) Al-Wa’d Wa-Al-Wai’d (Janji baik dan ancaman)
Dalam hal ini allah menjanjikan akan memberikan pahala kepada orang yang berbuat baik dan akan menyiksa kepada orang yang berbuat jahat.
4) Al-Manzilah Bain Al-Manzilatain (Tempat di antara dua tempat)
5) Amar Makruf dan Nahi munkar.
.
5. Wahabiyah
Tokohnya adalah Muhammad bin Abdul Wahab
Pokok-pokok ajaran wahabi :
1. Menyembah kepada selain Allah adalah syirik
2. Mengunjugi kuburan oerang sholeh adalah syirik
3. Berdoa dengan wasilah adalah syirik
4. Menggunakan takwil dalam menafsirkan alquran adalah kafir
5. Dll.
Hal – hal yang dianggab bid’ah oleh wahabi
1. Dzikir secara bersama-sama
2. Tawassul
3. Membangun kuburan
4. Ziarah kubur
5. Perempuan ikut mengiringi jenazah

BAB III
PERBEDAAN AJARAN AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH DENGAN AJARAN– AJARAN FIRQOH LAIN

Ahlussunnah Wal Jama’ah terdiri dari tiga kata yaitu ; Ahlun , As Sunah dan Al Jama’ah. Kata (Ahlun) berarti keluarga, golongan atau pengikut. Kata (As Sunnah) berarti Sabda, perbuatan dan ketetapan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan kata (Al Jama’ah) berarti kumpulan atau kelompok para Sahabat Nabi SAW (Jamaatus Shohabat).
Dari pengertian ketiga kata tersebut, maka yang dimaksud Ahlussunnah Wal Jama’ah adalah kelompok (golongan) yang selalu berpegang teguh pada sunnah Rosul dan thoriqohnya Sahabat nabi yang tercermin dari semua aspek kehidupan yang meliputi : i’tiqod diniyah, amal badaniyyah dan akhlaq qolbiyah.
Sebenarnya istilah Ahlussunnah Wal Jama’ah sebagai ajaran sudah dikenal dan ada sejak Nabi Muhammad SAW.
Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) dalam bentuk Firqoh ini, muncul sekitar periode 300 Hijriyah yang dipelopori oleh Syekh Abu Hasan al Asy’ari yang mengikuti madzab imam Syafi’i dan Syekh Abu Mansur al Maturidi yang mengikuti madzab Imam abu Hanifah.
Ajaran-ajaran Aswaja
Seseorang atau golongan bisa disebut Ahlus Sunnah wal Jama’ah jika :
a. Dalam Aqidah mengikuti / selaras dengan teologi Al As’ari dan Al Maturidi.
b. Dalam Furu’ (Fiqh) mengikuti salah satu imam madzab 4 (Imam Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali).
c. Dalam bidang Ahlaq (Tasawuf) selaras dengan ajaran Imam Al Gozali dan al Junaidi al Bagdadi.
Di antara ajaran (akidah) Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah :
1. Meyakini Wujudnya Allah.
2. Meyakini bahwa Allah Maha Esa (baik dzat, sifat maupun perbuatannya).
3. Meyakini terhadap sifat-sifat Allah (sifat wajib 20, sifat mustahil 20, sifat jaiz 1).
4. Meyakini kehudusan ( baru datangnya ) alam semesta.
5. Meyakini tentang keadilan dan hikmah Allah swt.
6. Meyakini tidak ada kemiripan ( keserupaan ) Allah dengan apapun.
7. Meyakini bahwa Allah dapat dilihat di Akhirat ( Surga ), dengan mata kepala secara langsung, namun tidak diketahui caranya ( bila kaifin ).
8. Allah tidak wajib berbuat baik pada Makluk.
9. Allah adalah pencipta jagat raya ini, yang punya kehendak mutlak untuk melakukan apa saja pada mahluknya, tanpa ada keterpaksaan.
10. Meyakini kenabiyan dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.
11. Meyakini bahwa diutusnya Nabi Muhammad SAW, untuk semua umat (Kaffah).
12. Meyakini kebenaran semua perkara yang dibawa Rosul diantaranya ; Surga, Neraka, Wot Sirothol Mustaqim, Ars, kursi, Telaga Kausar, Bangkit dari kubur dan lain-lain.
13. Meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir, yang tidak akan mungkin ada Nabi setelahnya ( La Nabiya Ba’dahu ).
14. Meyakini bahwa Syareatnya Nabi Muhammad SAW akan langgeng sampai hari kiyamat tiba.
15. Meyakini bahwa orang Mu’min ketika melakukan dosa besar dan meninggal sebelum bertaubat, maka urusannya diserahkan pada Allah, mungkin diampuni atau akan disiksa dan dimasukkan ke neraka, namun ia tidak kekal di neraka. Dan ia termasuk golongan Orang Mu’min yang melakukan ma’siyat ( Mu’min Al Ashi).
16. Meyakini bahwa Al Qur’an adalah Kalamullah yang Qodim (dahulu tanpa permulaan ).
17. Meyakini bahwa Al Qur’an dan Al Hadist harus didahulukan ( diatas ) akal manusia dan bukan sebaliknya.
18. Perbuatan manusia pada hakekatnya telah ditakdirkan Allah, akan tetapi manusia diwajibkan melakukan ihtiyar memilih hal yang baik sebab dirinya telah diberi fasilitas akal.
19. Meyakini bahwa hari kiyamat ( hancurnya jagat raya ) pasti akan terjadi.
20. Meyakini bahwa anak kecil yang meninggal dunia sebelum usia balig meski anak orang kafir akan masuk surga.


BAB IV
SUNNAH DAN BID’AH

Sunnah menurut bahasa artinya jalan yang lurus. Adapun menurut istilah adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa ucapan, perbuatan maupun ketetapan.
Adapu arti bidah menurut bahasa artinya sesuatu yang pertama kal ada. Sedangkan arti bidah menurut istilah adalah mengerjakan sesuatu yang tidak dikenal pada masa Nabi Muhammad SAW.

BAB V
MACAM-MACAM BIDAH

Menurut Ibnu Abi Salam bidah dibagi menjadi 5 macam, yaitu :
1. Bidah Wajibah seperti mempelajari ilmu nahwu, tajwid dll.
2. Muharomah yaitu bidah yang diharamkan oleh syara’
3. Mandubah sholat tarowih berjamaah, mendirikan madrasah, TPQ,dll.
4. Makruhah seperti menghias masjid
5. Mubahah seperti berjabat tangan setelah sholat berjamaah, makan yang lezat,dll.
Bidah dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Bid’ah hasanah yaitu bid’ah yang tidak bertentangan dengan Islam
2. Bid’ah sayyiah yaitu bid’ah yang bertentangan dengan syariat Islam
Amalan orang NU yang dituduhkan bidah ternyata setelah dikaji oleh para ulama ternyata bukan bidah seperti tahlilan, dibaan, tawassul.




BAB VI
UKHUWAH NAHDLIYAH
Menurut bahasa ukhuwah berarti persaudaraan. Ukhuwah nahdliyah adalah konsep persaudaraan yang dikembangkan menurut persepektif NU.
Munculnya ukhuwah disebabkan adanya persamaan :
a. Agama
b. Wawasan
c. Pengalaman
d. Kepentingan
e. Tempat tinggal
Ukhuwah nahdliyah dijabarkan menjadi 3 yaitu :
1. Ukhuwah Islamiyah yaitu persaudaraan yang tumbuh dan berkembang karena kesamaan agama.
2. Ukhuwah Wathoniyah yaitu persaudaraan yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Ukhuwah insaniyah/basyariyah yaitu persaudaraan yang tumbuh dan berkembang atas dasar kemanusiaan yang bersifat universal

BAB VII
PENERAPAN UKHUWAH NAHDLIYAH
Sikap dasar yang memepengaruhi ukhuwah adalah
1. Attaaruf (saling mengenal)
2. Attasamuh ( tenggang rasa)
3. Attawun (tolong menolong)
4. Attarohum ( saling menyayangi)
5. Attadlomun ( saling mendukung)
Sedangkan silap yang mengganggu ukhuwah adalah :
1. Assakhriyah (menghina)
2. Allamz ( mencela)
3. Su’udzon ( buruk sangka)
4. Alghibah ( mencemarkan nama baik)
5. Attajassus ( curiga)
6. Attakabur ( sombong)


BAB VIII
HADIAH PAHALA UNTUK ORANG YANG SUDAH MENINGGAL

Para ulama ahlussunnah sepakat bahwa orang yang sudah meninggal dapat memperoleh manfaat dari semua kebaikan orang yang masih hidup. Allah berfirman surat al Hasyr : 10

وَالَّذِينَ جَاؤُو مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ

Dan mereka yang dating dibelakang mereka selalu berdoa ya tuhan kami ampunilah kami serta saudara-saudara kami yang telah beriman mendahului kami.

Akan tetapi mereka berbeda pendapat tentang sampainya bacaan alquran kepada orang yang meninggal dunia dan menurut jumhur ulama selain imam syafii bacaan al quran itu sampai sampai keda orang yang sudah meninggal dunia.

BAB IX
PENGERTIAN DAN HIKMAH SELAMATAN UNTUK MAYIT

Imam Thowus berkata : seorang yang meninggal dunia akan mendapat ujian dar Alloh dalam kuburnya selama 7 hari. Untuk itu sebaiknya keluarnya yang masih hidup mendadakan ja,uam makan untuknya selama hari-hari tersebut.
Menurut imam nawawi selaman untuk mayyit itu adat saja sedangkan menurut imam suyuti hukumnya sunnah.
Hikmah selamatam nuntuk mayyit :
a. Menghibur keluarga yang ditinggal
b. Berkirim doa
c. Sebagai forum silaturrohmi
d. Memperkokoh ukhuwah
e. Mengambil I”tibar ( pelajaran) bahwa semua orang akan mati
f. Billa diadakan pengajian maka akan bernilai dakwah


BAB X
TAWASSUL

Tawassul adalah berdoa kepada Allah melalui suatu perantara, baik perantara tersebut berupa amal baik kita ataupun melalui orang sholeh yang kita anggap mempunyai posisi lebih dekat kepada Allah.

Dalil-Dalil Tentang Tawassul


1. Allah SWT berfirman dalam surat Almaidah, 35 :
ياأيها الذين آمنوااتقواالله وابتغوا إليه الوسيلة

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan."

Suat Al-Isra', 57:

أُولَـئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُوراً
“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.

2. Wasilah dalam berdoa sebetulnya sudah diperintahkan sejak jaman sebelum Nabi Muhammad SAW. QS 12:97 mengkisahkan saudara-saudara Nabi Yusuf AS yang memohon ampunan kepada Allah SWT melalui perantara ayahandanya yang juga Nabi dan Rasul, yakni N. Ya'qub AS. Dan beliau sebagai Nabi sekaligus ayah ternyata tidak menolak permintaan ini, bahkan menyanggupi untuk memintakan ampunan untuk putera-puteranya (QS 12:98).

3. Umar bin Khottob pernah berdoa ketika terjadi paceklik dengan bertawassul dengan Abbas bin Abdul Muttolib








Semester
II









BAB XI
MABADI KHOIRO UMMAH
A. Pengertian mabadi khoiro Ummah
Mabadi Khoiro Ummah adalah gerakan pembentukan identitas dan karakter warga Nahdlotul Ulama’ melalui penanaman nilai-nilai yang dapat dijadikan prinsip dasar. Atau dengan kata lain mabadi khoiro ummah adalah prinsip dasar untuk membentuk umat tebaik.

B. Perumusan mabadi khoiro ummah
Mabadi khoiro ummah pertama kali dirumuskan setelah konggres HBNU(PBNU) ke XIII tahun 1935 bersamaan dengan gerakan pembangunan ekonomi.
Penanaman mabadi khoiro umah ini melalui berbagai forum khususnya melalui lailatul ijtima, gerakan ini pernah berhenti pada waktu terjadinya PD II dan NU menjadi partai politik.
Pada waktu munas alim ulama tahun 1992 dilampung dirumuskan kembali mabadi khoiro ummah.

C. Isi dan kandungan Mabadi khoiro ummah
1. As Shidqu artinya kejujuran
2. Al amanah wal wafa bil ahdi artinya dapat dipercaya dan menepati janji
3. Al ‘Adalah artinya bersikap adil
4. At ta’awun artinya tolong menolong
5. Al Istiqomah artinya keajegan , kesinaambungan dan berkelanjutan.

BAB XII
PENERAPAN MABADI KHOIRO UMMAH

Nilai–nilai yang terkandung dalam mabadi khoiro ummah harus bisa dijadikan pedoman dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapannya harus dibrntul dalam sebuah wadah dan dimulai sejak dini. Dan para pemimpin pengasuh dan pembimbi,mbing harus menjadi contoh dan tauladan bagi seluruh kelompok masyarakat.
BAB XIII
SYAHSIYAH NAHDLIYAH

Yaitu kepribadian yang sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran NU.
1. Prilku Keagamaan
a. Bidang akidah
1) Keseimbangan atara penggunaan dalil aqli dan dalil naqli serta menjaga kemurnian ajaran agama Islam
2) Dalam memahami konsep takdir mengambil jalan tengah
b. Bidang Syariah
1) Selalu berpegang teguh ajaran al Qur’an hadis
2) Menjalankan dengan sungguh tanpa ragu semua yang sudah ada dalil qoth’i
3) Mentolelir perbedaan pendapat tentang masalah furu’iyah
c. Bidang Ahlak atau tasawwuf
1) Tasawuf adalah intisari ajaran islam untuk meraih hakikat kebenaran. Tasawuf dan syariah tidak dapat dipisahkan.
2) Inti ajaran tasawuf adalah pensucian hati serta pembentukan mental pengabdian hanya kepada Allah
2. Prilaku social
a. Menjunjung tinggi nilai agama islam
b. Mendahulukan kepentiingan bersama diatas kepentingan pribadi
c. Ihlas dalam berhidmat
d. Menjaga persaudaraan dan persatuan
e. Menjunjung tinggi kejujuran
f. Setia pada agama
g. Bekerja adalah bagian dari ibadah
h. Menjunjung tinggi ilmu pengetahuan
i. Menyesuaikan dengan stiap perubahan yang bermanfaat
j. Memacu perkembamgan masyarakat

3. Prilaku politik
a. Demokratis
b. Konstitusional
c. Taat hokum
d. Mngembangkan musyawarah
e. Humanisme religius
f. Terbuka dalam pergaulan lintas agama

4. Prilaku budaya
Sikap waraga NU dalam menyikapi berbagai macam budaya adalah :
a. Proporsional - normative
b. Obyektif - selektif
c. Adaptif - akomodatif
d. Elastis
5. Prilaku sebagai warga NU
a. Ats tsiqotu bi NU artinta setia pada NU
b. Al ma’rifah wal istiqon bi NU artinya belajar bersam NU
c. Al amal bi ta’limi NU artinya melaksanakan tuntutan NU
d. Al jihad fi sabili NU artinya memperjuangkan NU
e. Ash Shobru fi sabili NU artinya sabar sebagai warga NU

BAB XIV
PENGAMALAN AS SYAHSIYAH AN NAHDLIYAH

Sebagai warga NU kita harus menunjukkan prilaku yang menjadi ciri khas pribadinya. Penerapan prilaku harus diwujudkan dalam pembiasaan dan dalam kehidupan sehari-hari

BAB XV
SHOLAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD SAW

A. Pengertian dan fadilah sholawat
Menurut bahasa sholawat artinya doa. Menurut istilah solawat adalah mengagungkan nama nabi Muhammad serta berdoa agar rohmat selalu tercurah pada Nabi SAW.
Menurut Imam syafi’I membaca sholawat dalam sholat hukumnya wajib dan membaca diluar sholat hukumnya sunnah.

B. Media dan Jenis-jenis Bacaan Sholawat
Membaca sholawat bisa melalui kegiatan dibaan yaitu membaca litab mailidud diba’i atau barjanzen.
Dan dikalangan waraga NU dikenal berbagai macam sholawat seperti sholawat nariyah sholawat ibrahimiyah, sholawat munjiyat, sholawat faith sholawat badar, sholawat tibbil qulub, dll.

materi Ke-NU-an kelas 8




RINGKASAN MATERI

KE-NU-AN



UNTUK KELAS VIII
SEMESTER GANJIL


Oleh
SEKH SUBAKIR, S.Pd. M.Pd.I

BAB I
NAHDLOTUL ULAMA’ DAN AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH

A. Pengertian ahlussuunah menurut NU
Secara umum pengertian ahlussunnah wal jamaah adalah golongan yang mengikuti Al Qur’an dan hadits serta jejak langkah para sahabat Nabi SAW.baik dalam bidang akidah, fikih maupun tasawwuf.
Menurut NU pengertian ahlussunnah wal jamaah adalah golongan yang dalam bidang akidah mengikuti imam Abu Hasan al Asy’ari serta Imam Abu Mansur almaturidi, dalam bidang fikih mengikuti salah satu madzab 4 yaitu Imam Hanafi, imam maliki , imam syafii serta imam hambali dan dalam bidang tasawuf mengikuti imam Ghozali dan imam Junaid al Baghdadi.

B. Usaha NU dalam mempertahankan dan mengembangkan faham ahlussunnah wal jamaah

Untuk mempertahankan dan mengembangkan faham ahlussunnah wal jamaah para ulama pesantren mendirikan organisasi Nahdlotul ulama. Setelah NU berdiri para ulamma’ melestarikan Faham Ahlussunnah waljamaah dengan cara :
1. Meneliti dan mengkaji kitab-kitab kuning
2. Menerbitkan buku-buku agama
3. Meningkatkan kegiatan pengajian, bahsul masail,diskusi, dll.
4. Melestarikan amaliyah yang sudah dirintis oleh ulama’ terdahulu seperti : dibaan, hadrah(terbangan),tahlilan , istighosah, dll.



BAB II
ASWAJA DAN SISTEM BERMADZAB
A. Pengertian bermadzab
Madzab menurut bahasa artinya jalan,aliran,pendapat
Madzab menurut istilah adalah cara memahami ajaran islam.
Madzab itu dibangun oleh para mujtahid. Ada 4 madzab yang terkenal dan diakui oleh ahlussunnah waljamaah yaitu Imam Hanafi, imam maliki , imam syafi serta imam hambali.
Adapun yang dimaksud bermadzab adalah mengikutinya orang yang awam kepada pendapat imam mujtahid baik secara terus menerus maupun berpindah-pindah.
Cara bermadzab ada 2 yaitu :
1. Secara qouli yaitu mengikuti pendapat hasil ijtihad para ulama mujtahid
2. Secara manhaji yaitu mengikuti madzab sebagai metode berfikir untuk menentukan hukum.
Catatan :
- Orang awan adalah orang yang tidak bisa mengkaji hokum secara langsung dari alquran maupun hadis kareena keterbatasan ilmu
- Mujtahid adalah ulama yang bersungsungguh-sungguh mencurahkan tenaga dan pikiran untuk mengkaji hokum langsung dari alquran maupun hadis karena mereka mempunyai ilmu yang sudah memenuhi syarat.

B. Sistem bermadzab menurut ahlussunnah waljamaah
Menurut ahlussunaah waljamaah bermadzab adalah mengikuti 4 madzab. Pembatasan hanya kepada 4 madzab ini karena ada 5 alasan yaitu :
1. Pendapat 4 madzab sudah terbukukan
2. Pendapat 4 madzab sudah diterima secara mayoritas kaum muslimin dunia
3. Pendapat 4 madzab sudah teruji kebenarannya
4. Pendapat 4 madzab sangat fleksibel (luwes) dan sesuai dengan perkembangan zaman
5. Pendapat 4 madzab bersumber dari al Qur’an maupun hadits serta jejak langkah para sahabat Nabi SAW.

Pembatasan terhadap 4 madzab karena sesuai dengan prinsip-prinsip sbb.
1. Mengacu pada al Qur’an Hadis serta pendapat para sahabat nabi SAW
2. Memelihara nilai lama yang baik serta mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik
3. Moderat
4. Menjaga kesatuan umat dalam jamaah

C. Fungsi dan kegunaan bermadzab
1. Mencerdaskan umatislam untuk mempelajari hukum islam
2. Menghindari salah pemahaman terhadap ajaran islam
3. Membatasi perbedaan pendapat
Contoh system bermadzab :
Menurut madzab syafii ;
a. membaca fatiha harus memakai basmalah
b. Ketika sholat subuh harus memakai qunut
c. Adzan jumat 2 kali
d. Sholat tarowih 20 rokaat


BAB III
AMALIYAH NAHDLOTUL ULAMA

A. Memuliakan Al Qur’an
Al Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril dan sampai kepada kita melalui jalan mutawatir.
Fungsi al Qur’an :
1. Sumber pertama ajaran Islam
2. Petunjuk dan pembimbing umat manusia
3. Kitab suci dan syiar umat islam
4. Pengobat hati
Adapun usaha uuntuk memuliakan dan mensucikan al Quran adalah :
1. Mempelajari dan mengajarkan al Quran
Nabi Muhammad SAW bersabda
عن عثمان رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و سلم قال : ( خيركم من تعلم القرآن وعلمه )
Dari Ustman ra berkata Nabi Muhammad SAW bersabda : sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya ( HR. Bukhori)

2. Membaca dan menyiarkan al Quran
Membaca al Qur’an termasuk ibadah yang mendapatkan pahala dan terrmasuk mensyiarkan agama Islam .
Nabi SAW bersabda :
عن أبي هريرة قال : - قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ( تعلموا القرآن واقرأوه وارققدوا . فإن مثل القرآن ومن تعلمه فقام به كمثل جراب محشو مسكا يفوح ريه كل مكان . ومثل من تعلمه فرقد وهو في جوفه كمثل جراب أوكي على مسك )

Dari Abu Huroiroh Rosululloh bersabda : belajarlah al Quran dan bacalah ia, sesungguhnya perumpamaan al Quran baginorang yang mempelajarinya lalu membacanya dan tidak tidur adalah seperti mangkok yerdipenuhi minyak kasturi baunya semerbak menyebar keseluruh tempat. Dan perumpamaan orang yang mempelajari al Quran tetapi ia tidur dan alquran berada dalam hatinya adalah seperti minyak kasturi dalam mangkok yang tertutup (HR ibnu majah)

Adab membaca al quran menurut Imam Ghozali :
1. Pikiran tertuju kepada yang dibaca
2. Memahami kebesaran kalam Alloh
3. Membaca dengan tartil
4. Konsentrasi
5. Kita meyakini perintah dan larangan itu ditujukan kepada kita
6. Terkesan terhadap al Qur’an

Amaliyah untuk mencintai dan membaca alqur’an :
1. Khotaman al Qur’an
2. Semaan al Qur’an
3. Tadarrus al Qur’an
4. Musabaqoh tilawatil qur’an (MTQ)



3. Mensucikan al Qur’an
Cara mensucikan al Quran :
a. Mendengarakan dengan tenang ketika al Qur’an dibaca
b. Ketika membaca harus berpakaian yang sopan
c. Menemptkan mushaf di tempat yang tinggi
d. Sebelum menyentuh al qur’an harus berwudlu dulu


B. Doa Qunut

Doa qunut adalah doa yang dibaca dalam sholat sambil berdiri setelah I’tidal pada rokaat terakhir.

Qunut ada 3 macam
1. Qunut subuh
2. Qunut witir ( dibaca dalam sholat witir setelah romadlon dapat 15 hari)
3. Qunut nazilah ( dibaca ketika umat Islam mendapat musibah)
Menurut imam syafii hukum membaca qunut subuh adalah sunah ab’adl jadi apabila lupa tidak membacanya maka diganti dengan sujud sahwi

Bacaan Qunut

اللهم هدني فيمن هديت وعافني فيمن عافيت وتولني فيمن توليت وبارك لي فيما أعطيت وقني شر ما قضيت فإنك تقضي ولا يقضى عليك وإنه لا يذل من واليت ولا يعز من عاديت تباركت ربنا وتعاليت فلك الحمد على ما قضيت أستغفرك وأتوب إليك وصلى لله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه و سلم
C. Sholat tarawih
Sholat tarowih adalah sholat yang dilakukan pada malam bulan romadlon yang waktunya setelah sholat isya’ sampai subuh
Pada awalnya shalat tarawih dilaksanakan Nabi saw. dengan sebagian sahabat secara berjamaah di Masjid Nabawi. Namun setelah berjalan tiga malam, Nabi membiarkan para sahabat melakukan Shalat Tarawih secara sendiri-sendiri. Hingga dikemudian hari, ketika menjadi Khalifah, Umar bin Khattab menyaksikan adanya fenomena shalat tarawih terpencar-pencar di dalam Masjid Nabawi. Terbersit di benak Umar untuk menyatukannya.Umar memerintahkan Ubay bin Kaab untuk memimpin para sahabat melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah. Dan jamaah putri di imami oleh Sulaiman bin abi Hastmah
Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
Dalam riwayat Yazid bin Ar-Rumman dikabarkan jumlah rakaat shalat tarawih yang dilaksanakan di zaman Umar adalah 23 rakaat. di masa Umar bin Abdul Aziz, kaum muslimin shalat tarawih hingga 36 rakaat ditambah witir 3 rakaat.



Selesai semester ganjil
Dilanjutkan semester genap




BAB VIII
SIKAP KEMASYARAKATAN NAHDLOTUL ULAMA

A. Tawasuth dan I`tidal
Tawasuth (توسط ) artinya tengah-tengah maksudnya menempatkan diri di tengah-tengah antara dua ujung tatharruf (ekstrim) dalam berbagai masalah dan keadaan untuk mencapai kebenaran,serta menghindari keterlanjuran ke kiri dan ke kanan secara berlebihan.sikap tawassud ini harus dibarengi dengan sikap i`tidal (اعتدال) artinya tegak terus, maksudnya berlaku adil, tidak berfihak kecuali pada yang benar dan harus dibela.

Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 8

يايهاالذين امنوا كونواقوامين لله شهداء بالقصط ولايجرمنكم شنئان قوم علي الاتعدلوااعدلوا هواقرب للتقوئ واتقواالله ان الله خبيربماتعملون(المائدة :8
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan( kebenaran ) karena Alloh,menjadi saksi yang adil dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum,mendorong kamu berlaku tidak adil .berlaku adillah, karena adil itu dekat dengan taqwa.dan bertaqwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

B. TASAMUH
Tasamuh (تسامح ) artinya saling memaafkan.sikap tasamuh disebut juga sikap toleransi, maksudnya adalah sikap lapang dada, mengerti dan menghargai sikap pendirian dan kepentingan pihak lain,tanpa mengorbankan pendirian dan harga diri.

Allah berfirman dalam surat Al-Hujurot ayat 11:

Hai oranga –orang yang beriman janganlah kamu mengolok-olok kaum yang lain (karena)boleh jadi mereka(yang di olok-olokan) lebih baiok dari mereka(yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita(mongolok-olokan)wanita-wanita yanhg lain(karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita-wanita (yang mengolok-olokan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri, dan jangnalah kamu panggil dengan gelar-gelar yang buruk.

D. At-Tawazun = التوازن

Attawazun artinya keseimbangan dengan memperhatikan dan memperhitungkan berbagai factor, berusaha memadukan secara proporsional, Yang berarti keseimbangan, tidak berat sebelah, tidak kelebihan suatu unsur atau kekurangan unsur yang lain.
E. Amar ma'ruf nahi munkar
Amar ma'ruf nahi munkar, adalah perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat.
Nabi Bersabda :

من رأى منكم منكرا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان
Dari Abu Sa’id Al Khudry ra berkata, saya mendengar Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim)

Hadits di atas menjelaskan bahwa amar ma’ruf dan nahi mungkar merupakan karakter seorang yang beriman, dan dalam mengingkari kemungkaran tersebut ada tiga tingkatan:
1. Mengingkari dengan tangan.
2. Mengingkari dengan lisan.
3. Mengingkari dengan hati.


BAB IX-XIII
KHIDMAH NAHDLOTULMULAMA

A. Bidang Keagamaan dan Dakwah
Bentuk aktifitas dakwah di lingkungan NU adalah
 Dakwah billisan ( pengajian, ceramah,dll.)
 Dakwah melalui media cetak dan elektroonik
 Dakwah melalui kegiatan seni dan budaya
 Dakwah melalui pendekatan budaya(tradisi)
 Dakwah melaui bahtsul masail, seminar dll.
Bagi NU Dakwah atau member bimbingan kepada masyarakat adalah kegiatan yang tidak boleh diabaikan. Pada masa awal kegiatan dakwah NU berbentuk lailatul ijtimak, pengajian rutin, pengajian Umum, bimbingan secara langsung tapi untuk saat ini lebih modern seperti melalui artikel, buku. seminar dll.

B. Bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan
Pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah kebutuhan mutlak bagi seluruh umat manusia yang ingin meningkatkan diri dalam bidang kehidupan.
Pada masa awal berdirinya program NU di bidang pendidikan adalah mengembangkan pesantren dan madrasah juga perguruan tinggi. Kemudian NU berhasil mengupayakan madrasah masuk dalam system pendidikan nasional.
Untuk memeberikan pembinaan dalam mengembangkan pendidikan NU membentuk lembaga Pendidikan maarif yang menangani madrasah dan sekolah di lingkungan NU serta membentuk Rabithah Maahid Islami yang mengurusi pondok pesantren.
Di Tara tokoh NU dalam bidang pendidikan seperti H.M. Thalhah Hasan, KH. M. Hasyim Latif, dll.

C. Bidang Kesejahteraan Masyarakat
Wujud nyata darikegiatan NU dalam bidang kesejahteraan masyarakat adalah rumah bersalin,rumah sakit klinik KB, panti asuhan, lembaga bantuan hum, dll.
Di awal perkembangan NU, KH Mahfudz sidiq mendirikan syirkah taawuniyah (Koperasi) serta dirumuskannya mabadi khoiro ummah.
D. Bidang seni Budaya
Seni budaya merupakan salah satu jenis kegiatan manusia yang tak dapat dilepaskan dari pengaturan agama. Atas dasar pemikiran tersebut NU mengembangkan seni budaya sebagai sarana dakwah dengan bukti pada tahun 50-an H. jamaludin Malik mendirikan LESBUMI ( lembaga seni budaya muslim Indonesia ).
Jenis kesenian yang dikembangkan LESBUMI antara lain : kaligrafi,seni baca al Qur’an, qasidah rebana, teater,dll.

E. Bidang Bela Negara
Sejak berdirinya NU selalu berperan dalam perjuangan dan bela Negara. Pada masa penjajahan Belanda NU Banyak melakukan lobi seperti tentang perkawunan di bawah umur, pengangkatan penghulu, dll.
Pada masa mempertahankan kemerdekaan dibentuklah lascar sabilillah dengan angota para santri dibawah pimpinan KH Zainul Arifin. Dan dibentuk pula barisan sabilillah dengan anggota para kyai yang dipimpin KH Masykur.
Pada tanggal 22 Oktober 1945 PBNU mengeluarkan Resolosi Jihad yang isinya :
1. Kemerdekaan RI harus dipertahankan
2. RI adalah pemerintahan yang sah harus dibela
3. Belanda ingin kembali menjajah Indonesia
4. Jihad hukumnnya fardliu ain

Pada waktu muktamar ke 19NU menjadi partai politik dan banyak tokoh NU yang menjadi menteri.
Ketika pemilu tahun 1955 NU mendapat suara terbesar ke-4 dengan mendapat 45 kursi.
Pada waktu muktamar ke 27 di situbondo tahun 1984 NU menetapkan diri sebagai jamiyah diniyah ijtimaiyah dan kembali ke khittoh bukan sebai partai politik.
Tetapi tanggal 23 Juli 1998 warga NU mendidrikan partai kebangkitan bangsa yang didirikan oleh 5 ulama yaitu : KH abdurrohman Wahid, KH Munasir, KH Mustofa BIsri, KH MUkhid Muzadi.
NU dan PKB mempunyai 3 pola hubungan, yaitu :
1. Hubungan historis (kesejarahan) karena PKB didirikn oleh ulama NU
2. Hubungan cultural ( kebudayaan)
3. Hubungan aspiratif, perjuangan PKB sejalan dengan aspirasi NU


BAB XIV
KEBESARAN NU DAN ASPEK PENDUKUNGNYA

NU adalah organiasi keagamaan terbesar di Indonesia. NU mempunyai akses yang sangat besar untuk ikut andil memperjuangan ajaran Islam karena 3 hal :
1. Cendekiawan NU mampu memahami literature klasil dengan pemahaman kekinian
2. NU adalah organisasi yang sangat popolis
3. Kedudukan ulama NU mempunyai pengaruh yang besar

Adapun kebesaran NU dan aspek yang mendukunya adalah :
1. Aspek faham keagamaan
Faham keagamaan yang dianut NU adalah Islam Ahlussunnah wal jamaah dengan mengikuti salh satu madzab 4.
2. Aspek kekuatan tradisi
Yang dimaksud tradisi di sini adalah kebiasaan yang tidak tertulis yang dipegang oleh para kyai baik dala berorganisasi maupun bermasyarakat.
3. Aspek kepemimpinan Ulama
Ulama di sini maksudnya adala para kyai yaitu orang yang mendapat gelar dara masyarakat karena ahli dalam bidang agama, mempunyai pesantren serta mampu mengajarkan kitab kuning.
NU menempatkan para ulama dalam kedudukan yang tinggi baik dalam bidang struktur organisasi mapun social keagamaan.
4. Aspek keanggotaan (basis Jamaah)
NU mempunyai basis masa di pondok pesantren serta masyarakat sekeliling pesantren, basis ini merupakan pilar yang kokoh sebagai kekuatan NU.